SENJABERGANTI

kata-kata berjalan ini , semoga dapat terangkum mengiringi hari-hari dimana aku ada di dalamnya ... bukan bermaksud, kalau terbaca ...

Wednesday, October 24, 2007

MY BEAUTIFUL INDONESIA




salah satu alasan mengapa aku lebih memilih mudik naek sepur...
selain karena aku takut naek motor maburrrr, adalah juga alasan yang satu ini....
aku bisa melihat sawah yang membentang sepanjang jalan di jendela ssssepur yg aku tumpangi...
ente pasti bilang, sawah mah ada dimana-mana, apa istimewanya?

eh jangan salah.. yg ini istimewa.. karena kita punya kesempatan dan waktu full berjam-jam untuk melihat sawah.. sawah, dan hanya sawah...
pemandangan yang bisa kita lihat dan harus kita lihat apabila kita bosan dengan buku novel bacaan kita...
kondisi dimana kita tidak lagi bisa memilih mana yang kita sukai atau tidak kita sukai...
jendela kereta api yang akan memilihkannya untuk kita...

sepanjang perjalanan dari jakarta/bandung ke madiun dengan kereta api Bima memakan waktu 12 jam lebih...
12 jam yang milik kita sendiri... tidak ada yg memaksa kita untuk melakukan apapun...interupsi hanya datang saat kita pengen ke toilet...
bentangan waktu yang memaksa kita untuk release, atau ujung-ujungnya sekedar merenung...
makan sesukanya, tidur yo monggo, baca buku sampek elek hayooo, melihat rumah-rumah mewah dan gedung-gedung tinggi yang segera saja disusul dengan rumah-rumah gedek kumuh pinggir kali atau bantaran rel sepur...

selalu terselip rasa syukur, aku dan keluarga bisa hidup berkecukupan dan ada lebihan...
hanya nasib yg seperti garis tipis, yg membedakan aku dengan penghuni rumah kumuh itu..
terpikir, bagaimana jikalau aku yg ditakdirkan menetap di sela-sela gedek itu?
syukur alhamdulillah ya Allah SWT..
Negriku kaya nian membentang indah...
Sawah-sawah, bukit-bukit dan pemandangan yg memaksaku untuk mengamati mereka..
Apa kabar dulu dengan swasembada pangan? Repelita (rencana pembangunan lima tahun) yg sering ku hapalkan waktu SD?
kenapa justru banyak orang susah makan...
O alah Tuhan... jangan sampai kami seperti tikus yang mati di lumbung padi....
sejauh mata memandang, hanya sawah kehijauan.. l
menyegarkan mata, membuat rindu... sekaligus mendesirkan hati... pohon pisang yg selalu ada di tengah sawah, membuat terpikir danau toba dengan pulau samosir ditengahnya, atau sarangan dengan pulau kecil di tengahnya...
ahhhh, perjalanan kesendirian naek kereta sebenarnya merupakan kemewahan untuk diri kita.... dimana segala waktu hanya untuk kita....

Monday, October 22, 2007

PESANGGRAHAN

aku punya sahabat...
bermacam-macam...
dari historisnya yang paling lama adalah widya - dewi, semuanya asli madiun...
dewi dari sd s/d sekarang, hanya jarang contact...
widya dari smp - sekarang, contact rutin lewat blogger, ym atau imel...
nggak pake hp bok... sobatku satu ini sedang ngalembono ke jepun....
ngikut suaminya yg lagi sekolah S2 & S3...
maksudku jangan kebanyakan es, takut pilek yah...

kemaren pas lebaran oktober 2007, sebelum pulang balik ke Jakarta aku menyempatkan diri mampir ke pesanggrahan... rumah widya... pengen ketemu bapak dan ibunya...

membuka pintu pagar ijo rumah widya, seperti perasaan waktu aku ngampirin dia untuk les ke pak Eko...
atau sekedar dolan yang gak jelas...

masih terselip ketakutan kanak-kanak.. takut dimarahi ibunya karena sering pulang malem-malem... atau kesorean...
yang celakanya biasanya si Widya lupa belum nyapu latar, atau pekerjaan rumah yang laen...
pohon mangga masih banyak sepeti biasa, halaman depan teras dimana kami biasanya duduk sambil ngobrol ngalor ngidul, lebih rapi... masih tegel yg sama... pintu masuk mobil masih sama...

di depan teras duduk istrinya mas Yosi (kalau gak salah) kakak sulung widya...
lalu bapak ibu keluar, setelah dipanggil mas yosi..


kami berlebaran.. ngobrol sana sini... ibu masih sama, rasanya tidak bertambah tua saja..
masih demes, gandes & luwes.. mungkin karena biasa ngurusin riasan manten kali yah...
katanya riasan tambah rame, dan sudah punya dekor sendiri walaupun sederhana...
kagum buat ibu Dya, di saat bapak pensiun beliau justru serasa bangun dan memiliki dunia sendiri dan berhasil didalamnya.. padahal usia sudah tak lagi muda.. semangat, bahkan kami yang muda belum tentu bisa nglakoninya... hebat bu, saluuttt!!!
bapak keliatan sepuh... tapi masih lucu.. mengundang semyum, bapak si widya ini senengnya kemana-mana pakai handuk thok.. kek keek keek... tapi ngagenin...

betapa aku ngerasa keberadaan sahabatku itu.. seolah-olah dia akan secara tiba-tiba muncul dari belakang sambil memakai helm putih yang ada tempelannya 'NBA' dan berteriak 'ayo riss.."
waktu memang cepat berlalu, kata pak Syaaf , "anu yo mbak Rischa, urip iki kok yo ternyata mek ngene thok... yen dipikir-pikir tenanan antara seneng karo susahhe kok yo akeh susahe yo mbak... bapak iki yo wis kesel trus gerah, lha kepiye wong lungguh terus telungpuluh tahun dek jamane isik kerjo.. walah, ngalahke bocah sekolah ae yo mbak..."
yahuuuddd kan wejangane... kalao dya baca blogger ini, yo sekalian iki dirungokne yo dya...
trus maneh, "anakke widya iki kok ora iso omong coro indonesia, mboh piye yo.. nek telpon mek blukutuk blukutuk...aku ora ngerti..." hua ha ha ha...
tak bales "lah nggih peripun pak, lha wong rencang-renacange boso jepang sedoyo..he he he"
poleh koyok maen kethoprak be'e sepanjang kami ngobrol.. itung-itung ngelatih boso kramaku...

Mbak Ajeng gabung meramaikan suasana.. dari yg ngobrolin tentang usaha punya anak, sampai pakai jilbab, suami, anak-anak sampai urusan sekolah..
ternyata jarak usia sudah tidak berpengaruh kalau kita sudah sama-sama besar dan sudah menikah yah.. he he...

Irma tambah bongsor aja. memelukku sambil berkata "aku dadi kangen karo mbak Dya nek enek mbak Farischa iki..."
sabar yo nduk, bentar lagi pulang kok mbakyumu sing bandel kuwi..ben nglumpukno duwit dhisik...

akhirnya jam 14.00 siang, aku dan bherta pamit pulang.. setelah tukar menukar no Hp ama mbak ajeng dan menyimpan nomor bu Hartini dari bapake dya, yg katanya mungkin bisa membantu untuk hamil... terima kasih telah menyambutku dengan baik... seolah keluarga yang lam atak pulang.... berbicara dengan mereka, di rumah mereka , serasa aku berbicara dengan sobatku widya di rumahnya sebelum kami berangkat pergi beli bakso atau nonton basket...
semoga diberi panjang umur, kesehatan dan berkah dari Allah SWT... amin...

RUMAH CINTA

perjalanan nurani yang melapangkan jiwa...

begitu aku merasakannya selalu...
setiap mudik ada yang berkembang dalam hati ini... entah karena nostalgia, entah karena bertemu dengan keluarga besar...

tetapi pertemuan yang menyesakkan di rumah tersebut justru melapangkan dada...

aku rindu rumah kami..





RUMAH CINTA...
aku menyebutnya.. kangen sekali melihatnya, merasakan deyutnya mengiringi langkahku, tidurku, malam-malam terbangunku, sudut-sudut serasa menyapaku..
"hai nduk... apa kabar.. lama kau baru pulang.."


Rumah Cinta kami telah mengalami banyak evolusi, semenjak kami menempatinya waktu aku baru kelas 3 SD sampai dengan sekarang dalam usiaku 31 th...
Sebenarnya yang kami semua lakukan ketika pulang adalah untuk tidur... bercengkrama dengan bapak, ibu dan adik-adik..
pembantu kami, mbak bibit yang telah 13 tahun lebih bekerja pada ibu, juga merupakan salah satu pelengkap yang dominan.. ada yg kurang tanpa beliau....
memasuki rumah, sejuta rasa akrab menyergapku.. kucium ibuku dengan penuh haru.. berulang-ulang.. kurasakan tulang pipinya, daging yang menghuni tubuhnya... kuresapi dalam-dalam...berharap semoga pertemuan ini bukan yang terakhir.. dan masih ada berjuta-juta pertemuan lain yang menemaniku dan keluargaku...
kucium bapak, tangan dan pipinya... merasakan kerutan yang telah lama muncul diwajah gantengnya... candaannya, dan tatapan penuh harap... berita tentang kami anak-anaknya....
adik2, orang tua, suami dan keluarga,, harta yang tak ternilai,....
karena ada kenangan di dalamnya.. dimana kami tumbuh dan saling terkait dan mengait...
kenangan dimana kami tak ingin melepaskan diri barang sedetikpun....
rumah cinta kami, sekarang tingkat.. diatas ada 2 kamar.. yg lebih besar ditempati oleh Andho beserta segala macam peralatan komputer, sound system, dvd dan tvnya.. maklum base camp anak muda... kamar ini aku pakai jika pulang bersama suami..
kamar kedua, lebih kecil dulunya kamar andho dan bherta, tapi sekarang kosog.. hanya persinggahan dan tempat kami menyimpan baju-baju nostalgia.. alias baju-baju bekas kami...
siapapun yg menemukan boleh memakainya... just info : Andho nemuin banyak celana dan baju yg kemudian dia permak... katanya sekarang jaman retro... jadi baju-baju jaman dulu 'in' lageee.. he he he... so do bherta.. :)
di teras depan kamar base camp andho ada taman bunga.. di teras samping depan kamar ke tiga yg agak kecilan lagi , ada taman bunga lebih besar...
ibu bapak mencurahkan perhatian kepada bung-bunga mereka...
ada kambojoa, euphorbia, gelombang cinta de el el.. yg lagi boomin...
bunga ibu waktu beli seharga 7500 dan masih kecil.. lalu dipelihara.. dan sekarang udah gede.. kemaren ditawar 1.500.000 .. tapi ibu gak kasih... katanya buat dilihat-lihat doang.. he he he
kalau aku udah dikasi kali, takut bunganya mati...
di bawah hanya ada 1 kamar tidur...
tapi justru pusaran energi kasih sayang kami ada di depan teve..
dengan jeberan tiakr dan kasur busa tipis.. kami menghabiskan waktu untuk saling mengobrol, nggosip dan salingmengejek... ha ha ha...
walaupun banyak kamar, kami memilih tidur seperti pindang dijejer-jejer....
nostalgia dan kenangan begitu kami rindukan.. bahkan sumpah, semprotan baygon yang dipompa pake tangan (warna ijo) aku hirup dalam-dalam....(tapi tidak berulang-ulang, takut kalau keracunan bok)... nikmatnya berada di rumah....
Rumah Cinta, kenangan kami terbangun di dalamnya.....
Cinta kami membawa kenangan yang tidak terbatas pada ruang dan waktu....
Rumah Cinta, selalu kami ingin pulang.....

Monday, October 08, 2007

KASUR BEDAH

hi hi hi...
ente ada kejadian lucu lagee....
bisa ajah.. yg namanya rumah tangga...
dulu enak sekali, waktu kita masih kecil.. gak bakalan kita mikirin hal-hal yg sepele dan rasa-rasanya 'out of my mind'....
tapi ternyata eh ternyata... :)
dulu gak kebayang.. duh, ternyata ribet juga punya rumah sendiri, punya suami de el el..
pernah gak mikirin musti bayar iuran perumahan tiap bulan 50 rb, trus bayar koran kompas 68 rb, bayar air 200 - 250 rb, listrik 250 - 300 rb, bayar kartu halo suami 200 rb (aku batasin pakai halo hybrid, biar irit) hue he he.... bayar cicilan rumah 2.755.000, bayar cicilan bank mandiri 2 jtan..ngasih rindra, bherta, andho total hampir 1 jt, anak asuh, pak ojek de el el.. ribet.... itu belon belanja bok....

makanya dulu ibuku gaji 3 jt perbulan pasti dicukup-cukupin.. he he he, kesian juga yah... udah tahu pusyinggnya...dulu bapakku pas terima gaji gak lewat transferan bank.. jadi lewat kasir dan dibayarnya tunai pakai amplop.. kalau gak salah warna coklat dulu yah..trus g bikin heran besarannya uangnya sak receh-receh ratusan ada semua disitu.. walah, ngelu gak seh kasirnya...
trus potensi 'riba'nya juga besar, entah dari si penerima gaji atau pemberi gaji...karena musti nggenepin rupiah sampe se sen-sennya.. hue he he, tapi sekarang udah kali 5 th lalu pake transfer bank mandiri.. baru 5 tahun lalu hua ha ha.. menggenaskan...
trus tambah lagi lucu-lucuan di rumah tangga itu yah.. gas abis, tikus clurut masuk, kulkas nggak dingin, air aqua habis, tikar buat pijet ketlisut, minyak tawon abis pijet baunya gak ilang-ilang, kamar mandi buanyak nyamuknya, klosetku belum disulakki, wastafel belum dilap, cermin kotor, dapur belum dilap, blewah buat buka puasa dikrikiti tikus, listrik njeglekkan,pusing menu sahur de el el.. iseh sak ndambreg...
dan kemaren.. dieeennngggg.. kasurku bedah..... pas wis gong nge...

ini kasur bawaan juga dari ibuku.. kasur tujuh turunan, dan sayangnya aku masih turunan kedua, jadi masih kudu disimpen untuk 5 turunan lageee... kasur isi kapas ini sudah diberikan ke aku pas pindah ke Surabaya ke kontrakkanku.. enakk banget, nggak keras & gak panas...
penampilan seh sik tahes, walaupun wis lethek.. onok bekas pulau-pulau iler.. hue he he .. nggak ding.. kan selalu pakai sprei... tapi dia bertindak sebagai saksi di awal-awaal kehidupan rumah tanggaku.. pada sesuatu yg lainpun tidak tahu, hanya dia yg tahu.. hebat kan.. :)









dan kemaren, pas tak raba-raba kok ada sesuatu yg menggumpal... apa yah..
eh waktu tak buka spreinya lha kok udah banyak kapas-kapas bertebaran.. ihhh...cekalak duabelas... sempat tertegun.. gua kudu ngapain yah:
1. musti beli kasur baru yg sepring bet...dan pasti ada cost
2. aku jahit ajah sementara, setelah itu beli sepring bet
3. kalau akau beli sepring,kasur ini ditaruk dimana? di kamar rindra? atau dikasih orang? wah eman-eman 'sejarah'nya...
akhirnya aku memilih, menjahitnya dan kupakai sendiri lagi dan tidak mengeluarkan uang dan aku bisa melestarikan kasur ini...hik hik hik...
liat ajah setelah kujahit ama rewangku si nita.. wah cantik kan... ada 3 meteran kami ngejahit.. capek keringat berleleran.. abis negluarin tenaga okol buat narik kainnya supaya bisa dijahit.. udah gitu waktu aku teliti lagi, ternyata di sisi kasur yg lain juga udah ada bekas jahitan.. walahhhh tibake, dari dulu emang punya histori jahit menjahit he he he...
kasurku aman, dan selamat.. lihat.. jadi cantik kan.. amati motifnya..hemmm jadi inget masa lalu waktu kecil dan pengen pulang ke gendongan ibu kan?... menenangkan jiwa seperti yoga, aroma therapy, meditasi, jalan-jalan pagi, ndengerin lagu-lagunya ebiet G Ade...
sudah yah, ntar cerita lagi.. aku mau ngerjain monthly report, durung rampung....

Thursday, October 04, 2007

KOMPOR Hock My Saver

hua ha ha .. he he he...
lama kuduga-duga dalam hati.... kira-kira kapan yah, gas gue habis?
jangan aja pas lagi heboh masak buat pesenan temen-temen...
ternyata kejadian, tgl 2 oktober 2007 kemaren pass rewangku si Nita masak buat sahurrr....

Pas, aku bangun buat persiapan sahurrr.. eh kaget, kok kompor tercintaku udah keluar dari peraduannya? padahal kompor antik ini udah mulai masa reses, alias jarang digunakan...
berhubung kami punya kompor gas rinai yg baru...
tapi bukan rischa namanya kalau kacang ninggalin lanjaran... kompor hock ini tetap disimpan buat jaga-jaga kalau seandainya kompor gas ngadattt....
for your info, saya punya kompor gas, kompor minyak tanah (yg minyak tanahnya kudu diupdate selalu walaupun harga minyak tanah membumbung tinggi), kompor gas portabel (gasnya kecillll, yg harganya 8000 an) dan terakhir kompor listrik... komplit pokoke....
konon ceritanya kompor ini dibeliin sama ibuku pas aku kontrak rumah di Surabaya sehabis kami menikah.. mungkin bulan februari 2006...di daerah jemursari
ibu selalu promosi ni kompor bagus, apinya rata, biru, gak susah dibersihin de el el... alhasil aku dibawain 2 buah kompor... makasih ya bu...
trus kami pindah ke jakarta, bulan oktober 2007, di jalan bangka II gang V no.45A.. kompor yg aku pilih untuk ngenger ke aku yg kecil.. habis gak mau ribet, dan lagi bayanganku aku bakalan berpindah ke kompor gas, ben keliatan kereennnn......walaupun benernya aku takut mbeleduggg.. :) :)
terima kasih ya kompor, berkat kamu sahur kami hari selasa pagi kemaren selamatttt....
terima kasih untuk tidak ngadat ketika dibutuhkan....